SELAMATAN Syukuran Prodi Ilmu Pemerintahan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta pada tanggal 18 Agustus atas ruangan baru yang ditempati menjadi momen perubahan bersama. Tanggal 18 Agustus juga merupakan Hari Konstitusi, yakni pengesahan Undang-Undang Dasar tahun 1945 sebagai UUD Negara oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang menjadi harapan besar bagi pemerintah dan rakyat untuk bisa mengingat kembali cita-cita bangsa dan negara Indonesia. Berbicara tentang konstitusi (ideologi, politik, hukum dan pengetahuan) berarti juga berbicara tentang pemerintah sebagai institusi utama penyelenggaraan kehidupan bernegara. Berbicara Pemerintah artinya juga berbicara Ilmu Pemerintahan. Program Studi Ilmu Pemerintahan STPMD “APMD” Yogyakarta, yang mengutamakan pemerintah, menjadi salah satu Prodi yang menjadi banyak perhatian oleh calon mahasiswa dan juga orang tua calon mahasiswa karena memiliki fokus sebagai sekolah calon pemimpin daerah dan sekolah desa. Jumlah mahasiswa dan dosen yang cukup banyak merupakan kelebihan yang patut untuk disyukuri dan merupakan berkah yang luar biasa. Namun di balik kelebihan tersebut tentu ada kerentanan, ada kekurangan, dan ada tantangan, oleh karena itu perlu slametan. Dr. Sutoro Eko Yunanto, Ketua Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta mengungkapkan bahwa konsep selamatan ini memiliki tiga strata atau tingkatan. Pertama, selamatan memiliki arti untuk bersyukur dan berbagi. Puji syukur perlu dihaturkan atas anugerah dan rahmat yang telah diberikan oleh yang Maha Kuasa. Makna berbagi bisa disimbolkan dengan tumpeng, tumpeng memiliki arti sebagai pemerataan yang sering digunakan disetiap acara penting oleh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa. Hari ini rasa syukur sekaligus juga berbagi dilaksanakan pada acara syukuran ruang baru Prodi Ilmu Pemerintahan STPMD “APMD” Yogyakarta, dimana dengan adanya ruang baru dapat menciptakan atmosfer baru untuk perkembangan dan kemajuan Prodi kedepan. Tumpeng juga memiliki makna yang dalam terkait spiritualisme. Spiritualisme bisa dimaknai yaitu tunduk kepada Tuhan Yang Maha Esa dan cinta kasih kepada sesama manusia Strata selamatan yang kedua, adalah berharap dan berdoa. Selamat yang slamet, slamet yang selamat. Artinya kita ingin prodi dan mahasiswa itu selamat dan sukses. Prodi Ilmu Pemerintahan terutama para dosennya sealalu berdoa untuk kebaikan para mahasiswa agar perkuliahan bisa dilaksanakan dengan baik, serta mahasiswa juga menjadi lulusan yang membanggakan. Harapan yang besar disematkan kepada para lulusan atau alumni Ilmu Pemerintahan untuk menjadi pribadi yang berguna bagi bangsa, negara dan agama. Ketiga, makna selamatan adalah berkaca dan berjuang. Apa yang dimaksud dengan berkaca? Berkaca adalah refleksi terhadap tantangan, kerentanan, dan kekurangan. Input dalam proses pendidikan dan pembelajaran yang selama ini sudah dilaksakan itu besar, tetapi output yang didapatkan masih menjadi tantangan untuk dievaluasi kembali. Berkaca dan berjuang itu artinya bagaimana kita memahami, menghayati, mengamalkan Mazhab Timoho yang memiliki konsep 5G yang meliputi Government, Governing, Governability, Governance, Govermentality. Konsep tersebut harus dipelajari betul secara maksimal dan optimal dan diterapkan secara ontologi, epistimologi, aksiologi dan secara khusus dengan pedagogi maupun teknologi. Pedagogi memiliki arti seni pembelajaran atau strategi pembelajaran saat perkuliahan dari mengetahui karakteristik mahasiswa, penguasaan materi, penguasaan kurikulum sampai tahap evaluasi. Dalam memaknai selamatan sebagai upaya untuk berkaca dan berjuang maka peran teknologi juga dibutuhkan supporting system. Letak teknologi berada dibelakang karena manjadi bagian dari supporting saja, jadi tidak boleh dibalik (teknologi yang berada di depan) nanti pemerintah menjadi sebuah industri. Ilmu Pemerintahan itu berbeda dengan ilmu politik dan ilmu administrasi. Ilmu pemerintahan itu memiliki sifat yang khas yaitu bersifat connecting, crafting dan transforming. Connecting yaitu menghubungkan terhadap hal-hal yang berbeda, misalnya menghubungkan antara politik dengan pengetahuan, lalu menghubungkan antara politik dengan administrasi, dan menghubungkan antara demokrasi dengan birokrasi. Ilmu Pemerintahan memiliki kapasitas untuk menyambung, merajut, dan mentranformasi untuk menghasilkan perubahan yang lebih baik. Jika menggunakan kriteria sukses dan selamat dalam proses pembelajaran dan karir, maka ada empat kategori output yang bisa dipelajari. Kategori yang pertama adalah Tunggakan, yaitu kondisi mahasiswa yang tidak sukses dan tidak selamat. Mahasiswa menjalani perkuliahan selama 10 tahun atau bahkan lebih dan berpikir bahwa jika tidak lulus tidak masalah, atau baru semester tiga mangkir (keluar dan tidak pernah kuliah lagi). Kategori kedua adalah Jebolan, arti jebolan yaitu mahasiswa tidak selamat tetapi sukses, dimana mahasiswa tidak memegang gelar sarjana tapi sukses. Contoh dalam kasus ini adalah Bill Gates, yang tidak lulus kuliah dari Harvard University tetapi sukses menjadi Boss Microsoft dan menduduki posisi orang terkaya nomor 2 setelah Jeff Benzos Boss dari Amazon.com. Ketiga, kategori lolos dengan maklum, dimana sebenarnya mahasiswa itu tidak lulus tetapi karena dimaklumi akhirnya lulus. Seperti halnya mahasiswa dari Ilmu Pemerintahan yang seharusnya meneliti dan mengerjakan skripsi memili fokus kepada pemerintah buka studi yang lainnya, sehingga jika berbeda dengan ilmu yang dipelajarinya mendapat predikat lulus dengan maklum. Kategori yang keempat adalah lulus, yaitu dimana mahasiswa itu sukses dan selamat. Mahasiswa saat proses perkuliahan mendapatkan ilmu yang maksimal dengan nilai yang memuaskan dan memiliki karir yang membanggakan saat sudah lulus dari Prodi Ilmu Pemerintahan. Sebagai analogi mahasiswa yang lulus yaitu ibarat tokoh Tetuko dalam wayang, yang dimasukkan ke kawah Candradimuka bukan mati justru tumbuh menjadi Gatotkaca yang sakti dan hebat. Kita berharap dan berjuang output Ilmu Pemerintahan mendapat predikat lulus, yang bukan sekadar lolos, sehingga bisa selamat dan sukses. Rute pertama alumni Ilmu Pemerintahan adalah menjadi pemerintah, baru rute yang lain (Verlin S. Waruwu)
Tinggalkan Komentar