Yogyakarta – Pada masa pandemi yang tidak menentu telah membuat peluang pekerjaan semakin sempit, sementara banyak orang membutuhkan pekerjaan. Dalam menjawab tantangan zaman ini, Program Studi Ilmu Pemerintahan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” memberikan pembekalan kepada 77 calon wisudawan dan wisudawati. Pembekalan berlangsung pada 24 Maret 2022 dengan tema “Advanced Writing Skills” yang dilaksanakan di Gedung Ganesha STPMD “APMD”.
Dr. Guno Tri Tjahjoko mengungkapkan bahwa pembekalan bertujuan agar calon wisudawan dan wisudawati memiliki keterampilan menulis saat hendak melamar pekerjaan. Meskipun mereka telah berhasil menulis skripsi, keterampilan menulis tingkat lanjut ini perlu diberikan agar para calon wisudawan dan wisudawati siap menghadapi dunia kerja.
“Keterampilan menulis sangatlah penting karena menjadi modal awal saat menyampaikan “pesan” kepada pihak penerima kerja” imbuh Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan STPMD “APMD”.
Pembekalan dilakukan secara tatap muka dengan menghadirkan Dr. Irsasri sebagai narasumber. Irsasri menyampaikan banyak hal tentang lika-liku dunia kerja, salah satunya minimnya pengetahuan pekerjaan apa yang akan disasar. Jumlah pekerjaan yang terbatas meningkatkan kompetisi yang semakin tinggi. Maka para pencari kerja haruslah pandai-pandai mengenal karakter bidang pekerjaan apa yang akan menjadi tujuan. Saat ada lowongan pekerjaan, tidak sedikit pencari menuliskan surat lamaran maupun Curriculum Vitae (CV) secara asal-asalan. Ada yang sangat singkat dan ada juga yang menuliskan semua hal sampai berhalaman-halamanan.
Hal ini memang menjadi kelemahan, karena banyak yang hanya menulis apa adanya karena memang tidak memiliki pengalaman dan tidak aktif berkegiatan selama masa kuliah. Sementara, bagi mahasiswa yang aktif, seluruh kegiatan ditulis sebanyak-banyaknya untuk menunjukkan bahwa “ini lho saya banyak pengalaman” padahal pengalaman yang ingin ditunjukkan tersebut “tidak sesuai” dengan kebutuhan user, ujar dosen Ilmu Komunikasi STPMD “APMD” ini.
Dalam konteks menulis surat lamaran kerja, Irsasri menekankan para pencari kerja haruslah memikirkan lebih dulu beberapa hal. Apakah kita sudah punya tujuan perusahaan atau instansi mana yang akan kita lamar? Apakah kita sudah tahu apa saja kemampuan kita (masih sering abai membaca cermat informasi lowongan kerja yang mensyaratkan beberapa keterampilan)? Apakah kita sudah menyiapkan syarat-syaratnya? Tiga langkah awal inilah yang perlu dilakukan oleh para pencari kerja, tambahnya.
Setelah menyelesaikan beberapa tahap awal, lanjut Irsasri, barulah langkah-langkah selanjutnya bisa dilakukan, yaitu membuat surat lamaran kerja. Surat lamaran kerja pada prinsipnya adalah surat yang ditujukan kepada suatu perusahaan atau lembaga yang memerlukan pegawai baru untuk mengisi posisi pekerjaan tertentu yang dibutuhkan lembaga tersebut.
“Menulis surat lamaran kerja selain harus singkat, padat, jelas juga harus memperhatikan kaidah-kaidah sitematika penulisan” paparnya.
Kaidah umum bagian-bagian surat lamaran pekerjaan terdiri dari: tempat dan tanggal pembuatan surat, alamat yang dituju (perorangan, swasta atau instansi), salam pembuka, isi surat, keterangan lampiran, bagian penutup, nama dan tanda tangan pelamar kerja.
Surat lamaran kerja secara prosedur tentu harus disertai dengan Curriculum Vitae (CV) pelamar kerja. Curriculum Vitae adalah dokumen yang memberikan gambaran mengenai profil diri pribadi, pengalaman, riwayat hidup dan kualifikasi pendukung lainnya dari si pelamar kerja. Membuat CV atau Daftar Riwayat Hidup untuk kepentingan lamaran kerja memang tergolong gampang-gampang susah. Hal paling utama dalam mengisi CV tentunya ialah kejujuran, yang mana lampiran tersebut merupakan sebuah dokumen yang memberikan gambaran mengenai diri sendiri.
“Membuat CV yang baik, menarik dan benar berarti kita sedang “mempromosikan diri kita sendiri” kepada lembaga tujuan” jelas Irsasri.
Banyak pengalaman pelamar yang tidak lolos seleksi administratif di perusahaan akibat penulisan CV yang buruk, tidak mengetahui tata cara penulisan, terkesan asal tulis, bertele-tele atau bahkan jauh dari kejujuran yakni apa yang tertera di CV ternyata tidak sesuai dengan kenyataannya. Menulis CV atau daftar riwayat hidup haruslah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, yakni menggunakan EYD/ PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Kemudian mendeskripsikan pengalaman-pengalaman penting yang mendukung pekerjaan yang akan dilamar.
Lebih lanjut, Irsa membagikan tips penting bagi para pelamar kerja adalah jangan menulis daftar riwayat hidup terlalu panjang, usahakan tidak lebih dari 3 lembar, idealnya hanya 1 lembar, karena selain akan menghabiskan waktu untuk membuatnya, HRD perusahaan juga tidak akan buang waktu membaca CV yang terlampau panjang.
“Selamat berjuang calon wisudawan dan wisudawati Ilmu Pemerintahan Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD”. Teruslah berusaha sekuat tenaga dengan disertai doa. Yakinlah impian Anda tergapai, membangun desa, membangun negara, salam sukses!” pungkasnya (ki/dss)