Gunungkidul – Gari merupakan salah satu kalurahan di wilayah Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Terletak di sebelah utara pusat kota Wonosari dan berbatasan langsung dengan Kapanewon Nglipar. Secara penampangan geografis, Gari termasuk memiliki kondisi kontur tanah yang datar tidak berbukit-bukit dan dilalui beberapa sungai.

Gari terkenal dengan Pasar Ekologis Argowijil berupa pusat jajanan kuliner tradisional khas Gunungkidul yang dikelola oleh BUMDes Mardi Gemi Gari. Selain itu, BUMDes Mardi Gemi Gari juga memiliki unit usaha berupa Internet Desa DEGANET (Desa Gari swa-Internet) dan PAMDesa. Menariknya, BUMDesa Mardi Gemi Gari dikelola oleh para pemuda, sehingga daya kreatifitasnya selalu tumbuh. Direktur BUMDesa merupakan Ketua Karang Taruna Kalurahan Gari dan pengurusnya terdiri dari para pemuda dan “alumni” TKI (Tenaga Kerja Indonesia).

Sebagai bukti bahwa daya kreatifitas para pengelola BUMDesa Mardi Gemi Gari selalu tumbuh dan berkembang dengan upaya melakukan inovasi unit usaha atau kemasan yang ditawarkan kepada pengunjung atau konsumen. Pengelola BUMDesa Mardi Gemi Gari memutar otak untuk menampilkan sesuatu yang berbeda, yang belum dimiliki oleh desa/kalurahan lain di Gunungkidul tetapi sesuai potensi Kalurahan Gari. Kemudian BUMDesa Mardi Gemi Gari memiliki gagasan besar unuk membuat Desa Wisata Budaya. Gagasan tersebut mendapatkan sambutan positif dari Widodo, S.IP, selaku Lurah Kalurahan Gari.

“Kalurahan kami memiliki banyak potensi budaya dan tempat-tempat yang bernilai sejarah dan sering menjadi pusat tradisi oleh warga desa, seperti sendang. Gari juga dilewati jalur gerilya Jenderal Soedirman di era awal Kemerdekaan Indonesia. Kami bersama BUMDesa hendak mengangkat potensi tersebut sebagai wisata budaya. Karena jika kami mengandalkan potensi alam untuk dikembangkan, maka kami tidak memiliki potensi alam yang menjanjikan untuk dijual. Kami terasa terhormat dan mengucapkan terima kasih kepada Prodi Ilmu Pemerintahan STPMD “APMD” mendampingi pengembangan Desa Wisata Budaya.” ungkap Widodo, S.IP, Lurah Kalurahan Gari.

Dalam sambutannya Dr.Guno Tri Tjahjoko menekankan tentang pentingnya budaya sebagai modal sosial untuk memajukan Kalurahan/Desa. Budaya menjadi kekuatan ekonomi rakyat dan menyatukan semua elemen masyarakat. Dengan melestarikan budaya akan mewujud jatidiri yang kokoh. Jatidiri yang kokoh menjadi modal sosial untuk memajukan Kalurahan.

Dalam rangka pengabdian masyarakat dan memajukan Kalurahan, maka tanggal 11 April 2022, dilaksanakan penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) di Kantor Kalurahan Gari antara Prodi Ilmu Pemerintahan STPMD “APMD” yang dilakukan oleh Dr. Guno Tri Tjahjoko, selaku Kaprodi Prodi Ilmu Pemerintahan dengan Widodo, S.IP, selaku Lurah Kalurahan Gari. Turut disaksikan oleh Lilik Rahmad Purnomo, SH, Carik Kalurahan Gari, Dra. Safitri Endah Winarti, M.Si; Mohamad Firdaus, S.IP., M.A; Condrodewi Puspitasari, S.IP., M.A; dan Minardi, S.IP., M.Sc (MIN)