Yogyakarta – Kuliah Umum dengan topik Antroposen : “Lingkungan,Ketahanan Pangan dan Pemerintahan Desa” diselenggarakan oleh Prodi Ilmu Pemerintahan 1 Desember 2022 yang dihadiri oleh 200 mahasiswa.Narasumber dalam kuliah umum Prof. Eko Priyo Purnomo, S.IP., M.Si., M.Res., Ph.D dan penanggap Drs. Sumarjono., M.Si (dosen Prodi Ilmu Pemerintahan)  moderator Diasma Swandaru S.Sos., M.H . Kuliah umum yang dibuka oleh Kaprodi Ilmu Pemerintahan Dr. Guno Tri Tjahjoko yang memberikan arahan bahwa kuliah umum ini memberikan pengetahuan tentang dampak perubahan cuaca terhadap ketahan pangan yang ada di negeri kita banagsa Indonesia. Selain itu kuliah umum ini juga memberi pencerahan dan memproduksi pengetahuan baru bagi mahasiswa.

Dalam paparannya Prof. Eko Priyo Purnomo, S.IP., M.Si., M.Res., Ph.D menekankan bahwa ketahanan pangan adalah “kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya aman, beragan , bergizi, merata dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat aktif dan prodiktif berkelanjutan” (UU nomor 18 tahun 2012 , pasal 1, ayat 4)

Tantangan Indonesia dalam isu ketahanan pangan ada kaitannya dengan ketersediaan infrastuktur. Negara Indonesia memiliki banyak pulau sehingga pemerintah harus mengupayakan pemerataan dalam distribusi pangan, di tinjau dari peringkat indeks ketahanan pangan Provinsi 2019 – 2021 Provinsi Bali di posisi nomer 1, karena Bali sebagai salah satu destinasi wisata dunia dan memiliki akses infrastuktur yang memadai sehingga mendukung terjaminnya kualitas ketahanan pangan.

Prof. Eko Priyo Purnomo, S.IP.M.Si., M.Res mempertanyakan tentang bagaimana ketahanan pangan untuk  di desa? Selama ini desa mempunyai tagline” Desa Tanpa Kemiskinan”, “Desa Tanpa Kelaparan”, “Desa Sehat dan Sejahtera’ dan masih banyak lagi tagline desa terkait kemakmurn yang ada di level Desa. Namun dalam praktiknya desa belum siap menghadapi ancaman krisis pangan.

Menurut Drs. Sumarjono, M.Si karena gagasan antroposentrik yang berpusat pada manusia, maka implikasinya alam yang melayani manusia. Manusia mengeksplorasi alam dengan tanpa mempertimbangkan keseimbangannya. Sehingga  terjadinya perubahan iklim yang berdampak pada kegagalan panen.Krisis pangan dunia sudah di depan mata dan menjadi ancaman bagi desa.

Oleh karena itu Prof. Eko Priyo Purnomo, S.IP.M.Si., M.Res menyatakan bahwa dengan adanya dana desa diharapkan ada alokasi dana untuk mengatasi krisis pangan. Respon mahasiswa sangat antusias dan terbukti banyaknya penanya pada narsumber (NA)